APA TARGET PSBB?
Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan di sejumlah daerah. Baiklah.
Setidaknya ada keputusan politik. Lebih baik daripada tidak sama sekali.
Kebijakan itu
digunakan untuk menekan jumlah penularan virus. Mekanismenya melalui pembatasan
interaksi orang, sehingga virus tak bisa menyebar. Dengan berkurangnya sebaran
dan kasus baru, dokter dan tenaga medis dapat lebih optimal menangani pasien
yang telanjur terpapar.
Tapi
bagaimanapun PSBB itu hanya "alat". Bukan tujuan. Yang tampaknya alpa
dari serangkaian pemberlakuan PSBB adalah target. Ketika suatu daerah
memutuskan untuk memberlakukan PSBB selama sekuranngnya 14 hari, capaian
seperti apa yang hendak diraih? Berapa persen penurunan laju peningkatan kasus
baru? Seberapa pengaruhnya terhadap pasien yang sedang dirawat? Berapa banyak
fasilitas perawatan yang bisa ditambah dan dilengkapi? Jika masa PSBB akan
berakhir, hal-hal apa yang menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan
perpanjangan atau pengakhiran PSBB?
Target-target
seperti itu rasanya perlu dicanangkan ketika pemerintah mengajak warga untuk
menaati PSBB. Tentu saja, ukuran-ukuran yang pasti tidak mungkin bisa dirumuskan.
Tetapi persoalannya warga perlu tahu manfaat pemberlakuan PSBB bagi percepatan
kembali ke "kehidupan normal". Dengan begitu warga punya alat kontrol
yang jelas dan bisa menarik hubungan antara PSBB dan upaya pengakhiran wabah.
Tidak adanya
kejelasan tentang target-target yang bisa dicapai membuat PSBB kehilangan
greget. Semakin hari orang jadi mudah semakin gamang: apa manfaatnya mengurung
diri di rumah? Berapa lama lagi harus menahan diri? Akibatnya, semakin hari
akan semakin banyak orang yang sudah jenuh akan mencuri-curi kesempatan keluar
rumah. Apalagi, tak ada sanksi tegas.
Yang justru
menyeruak di setiap keputusan PSBB adalah rencana pembagian bansos. Tentu saja
itu penting. Tapi, lagi-lagi, pembagian bansos bukan tujuan PSBB. Distribusi
bansos adalah "alat" untuk mengatasi dampak penerapan PSBB. Itu pun
hanya mengatasi sebagian dampak, bukan segala-galanya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar