KELUAR DARI PANDEMI?
Entahlah. Rasanya aneh jika skenario keluar dari pandemi justru dipandu oleh timeline pemulihan kegiatan ekonomi. Dari berita ini, tidak terlihat ada dasar yang jelas bagaimana fase-fase dan tanggal-tanggal itu ditentukan. Apakah pada waktu-waktu yang diperkirakan itu sudah ada perkiraan yang terukur mengenai situasi penyebaran virus dan penularan Covid-19? Berapa jumlah pasien terpapar pada saat itu? Berapa banyak tes yang sudah dilakukan? Bagaimana kesiapan rumah sakit di daerah-daerah sebaran virus? Semoga saja di dokumen kajian awal yang dimaksud sudah ada tinjauan atas berbagai aspek kesehatan masyarakat dan penanganan wabahnya sendiri.
Bukankah situasi kedaruratan ini mula-mula disebabkan oleh gangguan di sektor kesehatan masyarakat? Maka skenario keluarnya pun seharusnya pertama-tama mempertimbangkan apakah kondisi pemulihan kesehatan masyarakat sudah memadai atau belum. Bahwa kedaruratan ini menimbulkan dampak yang meluas hingga menggerogoti aktivitas dan kinerja ekonomi, ya tentu saja. Tapi mengeluarkan diri dari kedaruratan dengan mengedepankan pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial tidak menjawab urgensi untuk mengatasi persoalan utamanya.
Yang lebih penting untuk diperkirakan, dihitung, dan dirumuskan adalah target-target yang rasional dari serangkaian kebijakan pembatasan sosial yang telah diambil. Misalnya, dengan pemberlakuan PSBB selama 14 hari, situasi seperti apa yang diharapkan dapat diraih? Prediksi seperti apa yang dapat dibayangkan apabila tidak ada larangan mudik dibandingkan dengan setelah adanya larangan mudik? Dengan membatasi laju lalu-lalang transportasi publik selama durasi waktu tertentu, berapa banyak kira-kira orang yang kemungkinan tertular dapat diselamatkan, sehingga jumlah kasus positif baru dapat ditekan kenaikannya?
Memang tidak mudah merumuskan target-target seperti itu, tetapi setidaknya akan memudahkan kita mengukur kesiapan untuk keluar dari situasi kedarutan ini, ataukah justru masih perlu memperpanjang lagi masa pembatasan sosial secara lebih ketat. Dan justru karena tidak mudah membuat target-target itu, apalagi mencapainya, maka sebenarnya jauh lebih sulit lagi membayangkan fase-fase pemulihan aktivitas ekonomi.
Di sisi lain, memang, wabah yang berkepanjangan ini (dan masih akan panjang) telah membuat banyak orang jenuh dan lelah didera ketidakpastian. Pasti banyak orang yang merindukan kembali pada aktivitas seperti sediakala. Maka, kabar seperti yang disampaikan berita ini boleh jadi memang kabar yang ditunggu-tunggu juga oleh banyak orang. Tapi, jika memang hanya untuk kembali beraktivitas normal, untuk apa selama dua bulan lebih ini kita mengurung diri?
Entahlah.
Catatan: Posting ini menautkan berita berikut:
https://nasional.kontan.co.id/news/lima-fase-timeline-pascacorona-beredar-kemenko-perekonomian-siapkan-kajian?fbclid=IwAR39fjWRO_-H1_qBklxwB1b2WXjmd91zg8bcLlkBKqG56jsbkzd67KPjuKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar