POLITIK BIAYA TINGGI
Parpol seharusnya wajib mendidik kadernya bersiap jadi pejabat publik.
Tapi mengurus hal ini bukan perkara sederhana. Selain membutuhkan biaya (tentu
saja), pendidikan akan menghasilkan kompetisi antar-kader. Bahaya. Padahal,
rekrutmen kader bisa lebih mudah dilakukan melalui tepuk pundak dan hahahihi
serta saling kedip mata.
Maka, untuk apa repot-repot melakukan pendidikan politik kader?
Sebagai gantinya, parpol lebih suka membuka loket pendaftaran calon
pejabat publik. Lengkap dengan tarif pendaftarannya, juga paket negosiasinya.
Urusan kesiapan menjadi pejabat publik diukur dari kesanggupan membayar tarif
itu, tak peduli dengan kapasitas leadership dan manajemen publik.
Itu salah satu titik penyebab politik biaya tinggi, sekaligus penjelas
atas tertangkapnya kepala-kepala daerah karena korupsi.
Jangan salahkan sistem pemilihannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar